Langit pekat di awal November. Bulan kedinginan mengintip dibalik awan. Bintang-bintang datang kepagian. Jalanan masih padat, cahaya mercury masih benderang dengan deru klakson dan debu yang mengepul. Di ketinggian Sky Dining Plasa Semanggi, dua insan berhadapan ditemani sepiring French Fries, Hot Chocolate, Caramel Macchiato dan dua potong Tiramisu.
“Aku tipikal laki-laki seperti pada umumnya, Maria,” kata Jay membuka percakapan.
“Hm.. Ya. Dan kau tidak akan pernah jujur jika kelak menemukan perempuan lain,”
“Bukan begitu..”
“Alah…,” potong Maria. Jay terkekeh.
Maria, perempuan dengan retina mata bercahaya, pemilik suara renyah dan sesungging senyum yang mampu membuat lelaki bertekuk lutut dihadapannya. Maria, perempuan usia 25 tahunan yang menikah muda, karena pilihan orang tua.
Maria, perempuan yang kehilangan masa mudanya yang menggelegak karena di usia mudanya, harus menghadapi selulit rumah tangga. Menyisakan segumpal dusta dalam sandiwara.
“Masih adakah cinta di dunia ini, Jay?”
“Maksudmu?”
“Masih adakah lelaki yang setia dengan cintanya?”
Jay menghela nafas. Menyeruput Caramel Macchiato kesukaannya. Menatap kekosongan mata Maria.
“Bolehkah aku pesan Whisky?”
“Tak perlu kau lari dari masalah, Maria,”
“Seteguk saja, mungkin dapat melunturkan bebal,”
“Tak perlu, Maria,”
“Kamu merokok? ada rokok?”
“Aku tak lagi merokok,”
Maria bersungut, ia ambil tas Louis Vuitton, ia keluarkan Avolution Menthol kesukaannya. Mengambil sebatang dan memercikkan api yang sontak menerangi wajahnya. Segumpal asap keluar dari mulutnya.
“Terkadang aku ingin berlari seperti kijang,” ujar Maria lirih. Matanya menerawang melihat keelokan cahaya di puncak Jakarta.
“Berlari dengan riang, memamerkan tubuh dan tandukku yang indah. Adakah kau masih tertarik dengan aku?” goda Maria
Jay tersenyum kecut. Jay tak mampu memungkiri kata hatinya. Perempuan yang ia kenal melalui dunia maya itu telah mengalirkan darah segar di aorta, membuat malam-malamnya penuh gemerlap cahaya. Meski Jay sadar, cepat atau lambat, hatinya akan kembali luka.
.
Kemanggisan, 06 November 2008
*Terimakasih, atas inspirasinya.
6 November, 2008 at 9:39 am
Kereeeeeeeeeeeeeennnnnnnnn,,,
Pilihan katanya boleh juga, baca ini gak membosankan,
Lanjut,
ditunggu kelanjutannya,
tapi bukan berarti pembenaran untuk menyambangi setiap perempuan demi sebuah inspirasi, lho!!!
Huekkekekekekkk…
6 November, 2008 at 9:54 am
Hahah..!! This is story about yourself, right?
Uh-huh..don’t tell me…
6 November, 2008 at 10:43 am
membacanya…kembali mengingatkanku pada seseorang sepertimu, Jay! Cih! Kisah ini rasanya kopi paste!
6 November, 2008 at 10:49 am
kl aku jadi Jay, aku pengen bilang:
“kalau aku masih tertarik padamu, adakah kamu masih mau melewati jalan ini bersama ku?”
he he he
7 November, 2008 at 1:23 am
aaarrrrgghhhh….
dunia maya memang mantabb….!!!!
tspi tentunys juga menyakitkan 😦
7 November, 2008 at 8:02 am
wew…mulai seru nih 😀
7 November, 2008 at 10:43 am
aku tak prnh jtuh cinta dengan laki2 dr dunia maya *thanks god*
8 November, 2008 at 5:48 pm
Sampai deg2an bacanya.
Mantap….
9 November, 2008 at 4:04 pm
Ini sequel? Jay lebai banget siy….
10 November, 2008 at 9:00 am
Ayo lanjutkaaaaaan (rock)
*gelar tiker*
10 November, 2008 at 2:19 pm
lelaki dan wanita, selalu jadi kontroversi, eh ? 🙂
11 November, 2008 at 2:06 am
hemmm, kl yang laen minta di lanjutkan. gw sih minta hentikaaannnn (worship)
11 November, 2008 at 2:30 pm
asik asik!!
14 November, 2008 at 3:02 am
Aku suka intro ini:
Langit pekat di awal November. Bulan kedinginan mengintip dibalik awan. Bintang-bintang datang kepagian.
14 November, 2008 at 5:16 am
duh cinta..inspirasi kan yah
16 November, 2008 at 9:18 am
cool…tulisannya bagus banget hihihihi….
hmmm… jadi pengen menghayal dah
salam kenal ^_*
cheers
17 November, 2008 at 10:00 am
bukane nekat mas, hanya saja, luka itu kadang layak untuk dinikmati keindahannya.
17 November, 2008 at 2:28 pm
begitulah cinta…
20 November, 2008 at 12:01 pm
wah, aku juga menikah muda tapi untungnya aku ga merasa kehilangan masa muda… kerna aku menikah dengan lelaki pilihanku yang membuat aku selalu bahagia dan merasa bak gadis 17 tahun. ahahaha…
ayo cepetan merittt… *kompor mode: ON*
22 November, 2008 at 8:12 am
jay memang lebay..
ihihihi
tapi aku lebih suka maria
🙂
26 November, 2008 at 6:12 am
bagaimana kalau laki-laki yang sk menduakan ? kita nikmati saja rasa sakit itu bersama-sama krn bukan kamu saja yang terluka di dunia ini.
salam kenal.
4 December, 2008 at 4:04 pm
BAAANGG
ceritanya bagus, sampai Louis Vuitton itu keluar..
ganggu tau…kekinian..
🙂
3 January, 2009 at 1:50 pm
suka pengambaran suasananya.. dapet feel’nya!! 😉
6 January, 2009 at 11:24 am
luka itu terkadang harus dinikmati rasa sakit dan perihnya, supaya kita tahu betapa kesembuhan adalah hal yang indah. terkadang luka harus dinikamati juga agar kita selalu mengingatnya, supaya kita gak terluka lagi di tempat yang sama oleh sebab yang sama pula.
tp itu kalo aku sih mas. he he